Kelapa (Cocos nucifera L) merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang cukup potensial. Hampir semua bagian dari tanaman tersebut dapat dimanfaatkan. Banyak kegunaan yang dapat diperoleh dari kelapa dan salah satu cara untuk memanfaatkan buah kelapa adalah mengolahnya menjadi minyak makan atau minyak goreng. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra.
Kelapa (coconut) dikenal dengan berbagai sebutan seperti Nux indica, aldjanz al kindi, ganz-ganz, nargil, narle, tenga, temuai dan pohon kehidupan. Buah kelapa (cocos nucifera) termasuk famili palmae dari genus cocos. Pohon kelapa mempunyai tinggi rata-rata 12,3 meter dan sejak ditanam sampai berbuah hingga siap dipetik pohon kelapa membutuhkan waktu 12 bulan.
Pada dasarnya dikenal dua varietas kelapa, yaitu varietas Nana yang umum disebut kelapa genjah dan varietas Typica yang umum disebut kelapa dalam. Kelapa genjah berdasarkan sifatnya dibagi 5 yaitu : kelapa gading, kelapa raja, kelapa puyuh, kelapa raja malabr, kelapa hias. Kelapa dalam berdasarkan sifatnya dibagi 6 yaitu : kelapa hijau, kelapa merah, kelapa manis, kelapa bali, kelapa kopyor, kelapa lilin.
Buah kelapa terdiri dari bagian - bagian seperti :
1. Epicarp (Kulit Luar)
Yaitu kulit bagian luar yang berwarna hijau, kuning, atau jingga
permukaannya licin, agak keras dan tebalnya 0,14 mm.
2. Mesocarp (Sabut)
Yaitu kulit bagian tengah yang disebut serabut terdiri dari bagian berserat tebalnya 3 - 5 mm.
3. Endocarp (Tempurung)
Yaitu bagian tempurung
yang keras sekali tebalnya 3 - 5 mm, bagian dalam melekat pada kulit luar biji.
4. Testa ( Kulit Daging Buah )
Yaitu bagian dari warna
kuning sampai coklat.
5. Endosperm (Daging Buah )
Yaitu bagian yang berwarna
putih dan lunak, sering disebut daging kelapa yang tebalnya 8 - 10 mm.
6. Air Kelapa
Yaitu bagian yang berasa manis, mengandung mineral 4%, gula 2%, dan air.
7. Lembaga
Yaitu bakal tanaman setelah buah tua. (Sumber : Palungkun, Rony .1993)
Daging
buah merupakan lapisan tebal berwarna putih. Bagian ini mengandung berbagai zat
gizi. Kandungan zat gizi tersebut beragam sesuai dengan tingkat kematangan
buah. Selama perkembangannya, buah kelapa secara kontinyu mengalami kenaikan
berat. Ukuran berat maksimum tercapai pada bulan ketujuh. Pada saat itulah
jumlah air kelapa mencapai maksimal.
Setelah
periode tersebut, air kelapa berkurang jumlahnya dan daging kelapa mengalami
penebalan. Penebalan daging mencapai puncaknya pada bulan ke-9. Di atas bulan
ke-10, kelapa dapat dikatakan tua. Pada periode tersebut, kadar air semakin
berkurang. Itulah yang menyebabkan kelapa tua akan berbunyi jika dikocok-kocok.
Buah
kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu: 35 persen sabut, 12 persen
tempurung, 28 persen daging buah, dan 25 persen air kelapa. Daging buah tua
merupakan bahan sumber minyak nabati (kandungan minyak 30 persen).
Perbedaan
mendasar antara daging buah kelapa muda dan tua adalah kandungan minyaknya.
Kelapa muda memiliki rasio kadar air dan minyak yang besar. Kelapa disebut tua
jika rasio kadar air dan minyaknya optimum untuk menghasilkan santan dalam
jumlah terbanyak. Sebaliknya, bila buah kelapa terlalu tua, kadar airnya akan
semakin berkurang. Pada kondisi tersebut, hasil santan yang diperoleh menjadi
sedikit.
No comments:
Post a Comment