KARBON AKTIF FILTER
1.
Pengertian
Karbon Aktif
Karbon aktif adalah
karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori – porinya terbuka, dan
dengan demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif merupakkan
karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga
mempunyai daya serap yang baik. Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif ini
tergantung dari jumlah senyawa kabonnya yang berkisar antara 85 % sampai 95%
karbon bebas. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan
mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabon aktif yang
belum menjalani proses aktivasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu
memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram. Karbon aktif ini mempunyai dua bentuk
sesuai ukuran butirannya, yaitu karbon aktif bubuk dan karbon aktif granular
(butiran). Karbon aktif bubuk ukuran diameter butirannya kurang dari atau sama
dengan 325 mesh. Sedangkan karbon aktif granular ukuran diameter butirannya
lebih besar dari 325 mesh.
Biasanya Karbon aktif bisa bertahan sampai 1-2 tahun (tergantung influent).
2.
Sistem
Filtrasi Karbon Aktif
Sistem filtrasi Arang / karbon aktif
untuk air yang berfungsi untuk membantu mempertahankan dan mempercepat proses
penjernihan air akuarium, membantu menyerap racun-racun yang terdapat dalam
air. Sistem filtrasi
ini menggunakan media arang, yang
saat ini banyak di gunakan adalah arang ba-tubara dan batok kelapa, system ini
berfungsi sebagai bau, warna, bahan organic termasuk sisa khlor.
3. Cara Kerja
Penjernihan Air dengan Sistem Filtrasi Karbon Aktif
1. Backwash
Dilakukan
setiap 1-2 hari tergantung tingkat kekotoran atau pada saat media jenuh (tidak
mampu menyaring sisa chlor).
2. Sanitasi
Dilakukan
setiap bulan atau hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan. Biasanya
di rendam air dengan suhu diatas 80º Celcius (autoclave) selama 2 jam.Juga
dalam ka-sus tertentu dapat di rendam dengan bahan sanitasi selama 30 menit
untuk sanitasi (penting!: karbon aktif tidak di anjurkan di rendam bahan
sanitasi terlalu lama juga terlalu sering).
3. Rinse/Pembilasan
Dilakukan
setelah proses backwash atau sanitasi selesai.
4.
Jenis
- jenis Filter Karbon Aktif Menurut Bentuknya
Karbon aktif untuk semua tujuan, dan dapat di bagi menjadi
dua kelompok, yaitu bubuk dan granular.
Karbon aktif bubuk dan karbon aktif granular mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing (Supranto, 1998).
Karbon aktif bubuk mempunyai kelebihan yaitu sangat ekonomis
karena ukuran butiran yang kecil dan luas permukaan kontak per satuan berat
sangat besar, kontak menjadi sangat baik dengan mengadakan pengadukan cepat dan
merata, tidak memerlukan tambahan alat lagi karena karbon akan mengendap
bersama lumpur yang terbentuk.
Adapun kerugiannya ialah cara penanganan karbon aktif,
karena berbentuk serbuk yang sangat halus, kemungkinan mudah terbang terbawa
angin, sulit tercampur dengan air dan mudah terbakar.
Dalam penggunaan karbon aktif granular maka karbon aktif
yang ditempatkan dalam tabung diberi penyangga. Adapun keuntungan dari
pemakaian karbon aktif granular ialah pengoperasian mudah karena air mengalir
dalam media karbon, proses berjalan cepat karena ukuran butiran karbonnya lebih
besar, karbon tidak tercampur dengan lumpur sehingga dapat diregenerasi. Sedangkan
kerugian dari karbon aktif granular antara lain perlu tambahan unit pengolah
lagi, yaitu unit filter, luas permukaan kontak per satuan berat lebih kecil
karena ukuran butiran karbon besar.
SAND FILTER
1.
Pengertian
Sand Filter
Sistem filtrasi ini menggunakan media pasir silica yang di
tumpuk di atas gravel, system sand filter berfungsi sebagai
penyaring/menghilangkan kotoran yang kasat mata (mis: kekeruhan, lumut dll.)
yang mempunyai daya saring 20-30μ (tergantung brand/jenis media). Biasanya
media ini mempunyai umur 3-4 tahun (tergantung influent).
2.
Proses
Penjernihan Air dengan Metode Sand Filter
a. Backwash
Backwash
adalah pencucian yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang terakumulasi
di atas media dengan metode aliran terbalik (dari bawah ke atas/kebalikan
system running). Air ha-sil backwash langsung di buang melalui drain.
Backwash
biasanya di lakukan setiap 1-2 hari selama 30-60 menit (tergantung influent dan
ting-kat kekotoran media) bila tekanan air yang keluar lebih rendah dari tekanan
air yang masuk fil-ter.
b. Sanitasi
Dilakukan
setiap bulan atau saat hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di
tentukan. Sanitasi dilakukan dengan cara memasukkan bahan sanitasi (mis: oxonia
dll.) kedalam tangki dan di rendam bersama media dengan jumlah dan waktu yang
telah di tentukan. Selain itu sani-tasi bisa juga di lakukan dengan cara
merendam media dengan air ber suhu di atas 80° Celcius selama 1-2 jam.
c. Rinse/Pembilasan
Dilakukan
setelah proses backwash atau sanitasi selesai yang bertujuan untuk membilas
kotoran-kotoran yang tersisa pada proses backwash juga menghilangkan sisa bahan
sanitasi yang tersisa pada proses sanitasi.Air hasil Rinse langsung di buang
melalui drain.
3.
Jenis-Jenis Sand Filter
a. Rapid Sand Filter
Rapid Sand Filter adalah
salah satu jenis unit filtrasi yang mampu menghasilkan debit air yang lebih
banyak dibandingkan slow sand filter,
namun kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang
disaring. Selain itu, debit air yang cepat menyebabkan lapisan bakteri yang
berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang
terjadi slow sand filter,
sehingga membutuhkan proses desinfeksi yang lebih intensif. Ukuran media pasir
berkisar antara 0,5-2 mm, dengan laju aliran 5-15 m/jam dan waktu operasi
berkisar antara 1-3 hari.
b. Slow
Sand Filter
Kelemahan yang dimiliki slow
sand filter kecepatan penyaringan yang rendah sehingga akan membutuhkan
ruangan yang cukup luas. Kecepatan penyaringan pada slow sand filter berkisar antara 0,1-0,4 m/jam atau 20-50 kali
lebih lambat dari saringan pasir cepat. Untuk mengatasi masalah tersebut,
diperlukan suatu modifikasi saringan pasir lambat dengan tetap mempertahankan
kemudahan dalam penggunaannya. Melihat rapid
sand filter yang memiliki kecepatan penyaringan yang lebih besar maka
hal tersebut dapat digunakan untuk memadukan kelebihan antara rapid sand filter dan slow sand filter.
Gambar
1. Sistem Karbon Aktif Filter
Gambar
2. Sistem Sand Filter