Wednesday, June 24, 2020

AKTIF FILTER

KARBON AKTIF FILTER

1.             Pengertian Karbon Aktif
Karbon aktif adalah karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori – porinya terbuka, dan dengan demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga mempunyai daya serap yang baik. Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif ini tergantung dari jumlah senyawa kabonnya yang berkisar antara 85 % sampai 95% karbon bebas. Karbon aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai daya serap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kabon aktif yang belum menjalani proses aktivasi, serta mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram. Karbon aktif ini mempunyai dua bentuk sesuai ukuran butirannya, yaitu karbon aktif bubuk dan karbon aktif granular (butiran). Karbon aktif bubuk ukuran diameter butirannya kurang dari atau sama dengan 325 mesh. Sedangkan karbon aktif granular ukuran diameter butirannya lebih besar dari 325 mesh. Biasanya Karbon aktif bisa bertahan sampai 1-2 tahun (tergantung influent).

2.             Sistem Filtrasi Karbon Aktif
Sistem filtrasi Arang / karbon aktif untuk air yang berfungsi untuk membantu mempertahankan dan mempercepat proses penjernihan air akuarium, membantu menyerap racun-racun yang terdapat dalam air. Sistem filtrasi ini menggunakan media arang, yang saat ini banyak di gunakan adalah arang ba-tubara dan batok kelapa, system ini berfungsi sebagai bau, warna, bahan organic termasuk sisa khlor.

3.    Cara Kerja Penjernihan Air dengan Sistem Filtrasi Karbon Aktif
1. Backwash
Dilakukan setiap 1-2 hari tergantung tingkat kekotoran atau pada saat media jenuh (tidak mampu menyaring sisa chlor).
2. Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan. Biasanya di rendam air dengan suhu diatas 80º Celcius (autoclave) selama 2 jam.Juga dalam ka-sus tertentu dapat di rendam dengan bahan sanitasi selama 30 menit untuk sanitasi (penting!: karbon aktif tidak di anjurkan di rendam bahan sanitasi terlalu lama juga terlalu sering).
3. Rinse/Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai.

4.             Jenis - jenis Filter Karbon Aktif Menurut Bentuknya
Karbon aktif untuk semua tujuan, dan dapat di bagi menjadi dua kelompok, yaitu bubuk dan granular.
Karbon aktif bubuk dan karbon aktif granular mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing (Supranto, 1998).
Karbon aktif bubuk mempunyai kelebihan yaitu sangat ekonomis karena ukuran butiran yang kecil dan luas permukaan kontak per satuan berat sangat besar, kontak menjadi sangat baik dengan mengadakan pengadukan cepat dan merata, tidak memerlukan tambahan alat lagi karena karbon akan mengendap bersama lumpur yang terbentuk.
Adapun kerugiannya ialah cara penanganan karbon aktif, karena berbentuk serbuk yang sangat halus, kemungkinan mudah terbang terbawa angin, sulit tercampur dengan air dan mudah terbakar.
Dalam penggunaan karbon aktif granular maka karbon aktif yang ditempatkan dalam tabung diberi penyangga. Adapun keuntungan dari pemakaian karbon aktif granular ialah pengoperasian mudah karena air mengalir dalam media karbon, proses berjalan cepat karena ukuran butiran karbonnya lebih besar, karbon tidak tercampur dengan lumpur sehingga dapat diregenerasi. Sedangkan kerugian dari karbon aktif granular antara lain perlu tambahan unit pengolah lagi, yaitu unit filter, luas permukaan kontak per satuan berat lebih kecil karena ukuran butiran karbon besar.


SAND FILTER

1.             Pengertian Sand Filter
Sistem filtrasi ini menggunakan media pasir silica yang di tumpuk di atas gravel, system sand filter berfungsi sebagai penyaring/menghilangkan kotoran yang kasat mata (mis: kekeruhan, lumut dll.) yang mempunyai daya saring 20-30μ (tergantung brand/jenis media). Biasanya media ini mempunyai umur 3-4 tahun (tergantung influent).

2.        Proses Penjernihan Air dengan Metode Sand Filter
a.              Backwash
Backwash adalah pencucian yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang terakumulasi di atas media dengan metode aliran terbalik (dari bawah ke atas/kebalikan system running). Air ha-sil backwash langsung di buang melalui drain.
Backwash biasanya di lakukan setiap 1-2 hari selama 30-60 menit (tergantung influent dan ting-kat kekotoran media) bila tekanan air yang keluar lebih rendah dari tekanan air yang masuk fil-ter.
b. Sanitasi
Dilakukan setiap bulan atau saat hasil analisa mikro tidak masuk standart yang di tentukan. Sanitasi dilakukan dengan cara memasukkan bahan sanitasi (mis: oxonia dll.) kedalam tangki dan di rendam bersama media dengan jumlah dan waktu yang telah di tentukan. Selain itu sani-tasi bisa juga di lakukan dengan cara merendam media dengan air ber suhu di atas 80° Celcius selama 1-2 jam.
c. Rinse/Pembilasan
Dilakukan setelah proses backwash atau sanitasi selesai yang bertujuan untuk membilas kotoran-kotoran yang tersisa pada proses backwash juga menghilangkan sisa bahan sanitasi yang tersisa pada proses sanitasi.Air hasil Rinse langsung di buang melalui drain.
3.             Jenis-Jenis Sand Filter
a.       Rapid Sand Filter
Rapid Sand Filter adalah salah satu jenis unit filtrasi yang mampu menghasilkan debit air yang lebih banyak dibandingkan slow sand filter, namun kurang efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring. Selain itu, debit air yang cepat menyebabkan lapisan bakteri yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang terjadi slow sand filter, sehingga membutuhkan proses desinfeksi yang lebih intensif. Ukuran media pasir berkisar antara 0,5-2 mm, dengan laju aliran 5-15 m/jam dan waktu operasi berkisar antara 1-3 hari.
b.      Slow Sand Filter
Kelemahan yang dimiliki slow sand filter kecepatan penyaringan yang rendah sehingga akan membutuhkan ruangan yang cukup luas. Kecepatan penyaringan pada slow sand filter berkisar antara 0,1-0,4 m/jam atau 20-50 kali lebih lambat dari saringan pasir cepat. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan suatu modifikasi saringan pasir lambat dengan tetap mempertahankan kemudahan dalam penggunaannya. Melihat rapid sand filter yang memiliki kecepatan penyaringan yang lebih besar maka hal tersebut dapat digunakan untuk memadukan kelebihan antara rapid sand filter dan slow sand filter.


 


Gambar 1. Sistem Karbon Aktif Filter










Gambar 2. Sistem Sand Filter