Monday, March 16, 2020

Pernah {I} Pernahkah kamu jatuh cinta {3}?






Pernah {I}
Pernahkah kamu jatuh cinta {3}?

Perihal cinta memang tak ada habisnya. Benar! jika cinta itu suci namun bukan berarti harus menulikan diri. Benar! cinta itu empati namun tidak berarti bodoh membisukan hati. Benar! cinta itu abadi namun tidak berarti rela utk disakiti. Karena sejatinya cinta tak pernah menuntut lebih dari ketulusan rasa yang murni. Meski cinta tidak selamanya menyuguhkan manis namun bukan berarti terasa apatis. Seringkali cinta membuat salah kaprah untuk siapa saja yg terjangkit olehnya.

Prinsipnya,
Boleh menyemai kasih atas nama cinta tapi jgn sampai menuai duka. Boleh memupuk gelora suka tapi jangan sampai menjadi budaknya.
 Sebab cinta bukan hanya rasa tapi juga logika. Bersikap dewasa saat cinta menapaki tingkat ketidakwajarannya tidak berarti membuatmu buntung justru akan menggenggam untung. Karena cinta yg benar benar cinta adalah cinta yg membawa raga tidak hanya merasa istimewa namun juga berharga.Dan buntuhnya cinta ialah tetap bertahan di atas luka yg mengambinghitamkan perihal masih, masih sayang, masih cinta, masih tidak rela yg sia-sia!

Ditulis di: Tirta Kencana, 16 Maret 2020

Pernah {I} Pernahkah kamu jatuh cinta {2}?


Pernah {I}
Pernahkah kamu jatuh cinta {2}?

Sering kali seseorang yang sedang jatuh cinta terjebak pada khayalannya sendiri. Ia menganggap mencintai sesuatu, berjuang untuknya., Tapi sebenernya apa yang dicintai adalah suatu keburukan yang yang dianggapnya kebenaran. Hal demikian adalah wajar bila tolak ukurnya adalah logika atau hawa nafsu masing-masing manusia. Anak cucu Adam kerap mencintai sesuatu padahal sesuatu itu buruk, dan sering pula membenci sesuatu yang sebenernya baik  baginya.
Cinta tidak cukup disimpan di dalam hati. Sebaliknya cinta harus ditunjukkan dalam kenyataan. Seseorang yang mencintai orang lain akan senantiasa berharap orang yang dicintainya tersebut mendapatkan kebaikan. Pada saat seseorang jatuh cinta cara untuk mewujudkan cinta yang tidak benar akan melahirkan cinta yang palsu, agar cinta menjadi benar cara-cara yang dilakukan haruslah sesuai dengan jalan kebaikan. Cinta tidak dapat berdiri sendiri, ada beberapa hal terkait dengan cinta tersebut, yaitu yang mencintai, yang dicintai dan cara mencintai. Cinta yang benar adalah cinta yang diberikan oleh yang mencintai kepada yang benar untuk dicintai dengan cara yang juga benar, baik internal dalam jiwanya maupun penampakannya. Jika dan hanya jika semua komponen tersebut benar maka cinta akan benar. Sebaliknya, salah satu komponen tersebut rusak atau tidak benar, maka cinta pun menjadi tidak benar.


Ditulis di: Tirta Kencana, 16 Maret 2020