Air Raksa atau Mercury merupakan
satu-satunya logam berbentuk cairan, berwarna abu-abu keperakan, mudah menguap
pada suhu kamar, dan tidak berbau. Merkuri adalah logam
yang ada secara alami dan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar.
Air raksa dapat dijumpai dalam
bentuk logam, senyawa turunan anorganik dan organik. Merkuri/raksa (Hg) termasuk
unsur logam yang sangat penting dalam teknologi di abad modern saat ini.
Nama Lain dari Air Raksa (Mercury) :
1. Metallic
Mercury
2. Quick
Silver
3. Hidrargyrum
4. Colloidal
Mercury
5.
Liquid Silver.
Ciri
dan Sifat Merkuri
Merkuri/raksa (Hg) termasuk unsur
logam yang sangat penting dalam teknologi di abad modern saat ini. Merkuri
adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA=80) serta mempunyai massa molekul
relatif (MR=200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan
yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak.
Bentuk fisik dan kimianya sangat
menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam, mempunyai kecenderungan
menguap lebih besar, mudah bercampur dengan logam-logam lain menjadi logam
campuran (Amalgam/Alloi),
logam
murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan
sampai suhu 357 oC, air raksa akan menguap dan akan meleleh pada
suhu -38,9 oC.
Sifat Fisika Merkuri
Sifat fisika merkuri antara lain:
a. Berkilau seperti warna keperakan
b. Mempunyai titik leleh yang rendah
234.32 K (-38.83 °C, -37.89 °F)
c. Berujud cair pada suhu kamar (25 oC)
dengan titik beku paling rendah sekitar -39 oC.
d.
Masih berujud cair pada suhu 396oC.
e. Hg punya densitas yang lebih besar
dari beberapa logam yang lain. densitas Hg sekitar 13.55 g/mL.
Sifat Kimia Merkuri
Sifat kimia merkuri / raksa antara
lain:
a.
Memiliki daya hantar listrik yang
tinggi
b.
Bersifat diagmanetik (tidak dapat
ditarik oleh magnet)
c.
Memberikan uap monoatom dan
mempunyai tekanan uap (1,3 x 10-3 mm) pada suhu 20 oC.
d. Larut dalam cairan polar maupun
tidak polar.
e. Merupakan logam yang paling mudah
menguap jika dibandingkan dengan logam-logam yang lain.Karena penguapan dan
toksisitas yang tinggi, air raksa harus disimpan dalam kemasan tertutup dan
ditangani dalam ruang yang cukup pertukaran udaranya.
f.
Sangat sedikit senyawa raksa yang
larut dalam air, dan kebanyakan tak terhidrasi.
g. Raksa mempunyai kecenderungan yang
kecil untuk bergabung dengan oksigen, oksida raksa (HgO) tidak mantap/tahan
terhadap suhu.
h. Kebanyakan senyawa raksa bersifat
kovalen. Kemantapan ikatan Hg – C mengakibatkan banyaknya jumlah senyawa raksa
organik. Halida logam, kecuali HgF2, hanya sedikit terionisasi dalam
larutan yang mengandung H2O.
i. Raksa membentuk ion diatomik dengan ikatan
kovalen logam-logam, Hg22+.
j. Senyawa merkuri anorganik terjadi
ketika merkuri dikombinasikan dengan elemen lain seperti klorin (Cl ), sulfur
atau oksigen. Senyawa-senyawa ini biasa disebut garam-garam merkuri.
k. Senyawa merkuri organik terjadi
ketika merkuri bertemu dengan karbon atau organomerkuri. Banyak jenis
organomerkuri, tetapi yang paling populer adalah metilmerkuri (monometilmercuri)
CH3—Hg—COOH.
Jenis-Jenis Merkuri.
Bentuk-bentuk lain dari merkuri secara
alami dapat ditemukan dalam elemen-elemen yang dapat dijumpai di udara, air,
dan tanah yang dapat berbentuk elemen atau logam merkuri, senyawa-senyawa
merkuri anorganik dan merkuri organik. Merkuri oleh Clarkson (1976) dapat
digolongkan sebagai merkuri organik dan anorganik sebagai berikut:
Merkuri anorganik.
Merkuri anorganik terdiri dari raksa
unsur dan garam merkurous dan merkurik yang dapat terurai. Merkuri yang
bersifat molekul dan terikat dengan atom karbon disebut merkuri organik. Rantai
pendek merkuri alkil, aril, dan alkoksialkil termasuk dalam kumpulan ini
(Clarkson, 1976). Ikatan merkuri karbon adalah stabil karena aktivitas merkuri
yang rendah terhadap oksigen (Friberg et al 1979). Bentuk kimia merkuri
mempunyai pengaruh terhadap pengendapannya. Contoh dari merkuri anorganik
adalah:
· Logam HgO
· Garam merkurous Hg2Cl2
· Garam merkurik HgCl2
Merkuri organik
· Senyawa alkil merkuri CH3HgCl
· Senyawa aril merkuri C6H5HgCl
· Senyawa alkoksiaril merkuri CH3OCH2HgC.
Secara umum ada tiga bentuk merkuri menurut Hammond dan Beliles (1980),
yaitu:
1. Unsur Merkuri (HgO)
Mempunyai
tekanan uap yang tinggi dan sukar larut di dalam air. Pada suhu kamar
kelarutannya kira-kira 60 mg/l dalam air dan antara 5-50 mg/l dalam lipida.
Bila ada oksigen, merkuri diasamkan langsung ke dalam bentuk ionik. Uap merkuri
wujud (hadir) dalam bentuk monoatom yang apabila terserap ke dalam tubuh akan
dibebaskan ke dasar alveolar.
2. Merkuri Anorganik (Hg2+dan Hg22+)
Di
antara dua tahapan pengoksidaan, Hg2+adalah lebih reaktif. Ia dapat
membentuk kompleks dengan ligan organik, terutama golongan sulfurhidril.
Contohnya HgCl2 sangat larut dalam air dan sangat toksik, sebaliknya
HgCl tidak larut dan kurang toksik.
3. Merkuri Organik
Senyawa merkuri yang terikat dengan
satu logam karbon, contohnya metil merkuri. Saluran pernapasan merupakan jalan
utama penyerapan raksa dalam bentuk unsur. Persen pengndapan dan akumulasinya
adalah tinggi, lebih kurang 80%, karena sifatnya yang larut di dalam lipida. Di
dalam bentuk penyerapannya dari saluran gastrointestin sangat sedikit, mungkin kurang
dari 0,01%, karena merkuri berbentuk partikel globular yang besar. Oleh karena
itu sukar untuk melintasi selaput mukosa. Merkuri mungkin dapat melintasi kulit
tetapi belum dapat dibuktikan (Berlin, 1979).
Senyawa merkuri organik dianggap
lebih berbahaya dan ia dapat larut dalam lapisan lemak pada kulit yang
menyelimuti korda saraf (Volkovic, 1977). Metil merkuri merupakan merkuri
organik yang selalu menjadi perhatian serius dalam toksikologi. Ini karena
metil merkuri dapat diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar
penyerapan 80%. Uapnya dapat menembus membran paru-paru dan apabila terserap ke
tubuh, ia akan terikat dengan protein sulfurhidril seperti sistein dan
glutamine. Di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap ke dalam sel darah
merah dan metil merkuri juga dijumpai dalam rambut. Menurut Irving et
al.(1975), jumlah merkuri yang dimasukkan ke dalam akar rambut adalah
berbanding dengan kepekatan metil merkuri di dalam darah.
Sumber
– Sumber Yang Mengandung Dan Menghasilkan Merkuri
Sumber mineral yang mengandung merkuri
yaitu:
a.
Sinabar (HgS)
b.
Metasinabarit
c.
Kalomel
d.
Terlinguait
e.
Eglestonit
f.
Montroidit
Sumber yang menghasilkan merkuri dengan
cara diekstraksi:
a. Bijih air raksa yang terpenting hanyalah Sinabar (HgS),
Sinabar dipanggang dan menghasilkan oksidanya yang pada gilirannya
terdekomposisi kira-kira pada suhu 500 oC maka raksa akan menguap.
HgS (s) + O2 (g) à Hg (g) + SO2 (g)
b. Proses lain untuk mengurangi emisi SO2(g) ialah
dengan memanggang HgS dengan Fe atau CaO
HgS (s) + Fe (s) à FeS (s) + Hg (g)
4 HgS (s) + 4 CaO (s) à 3 CaS (s) + CaSO4 (s) + 4 Hg (g)
Pemanggangan HgS tidak menghasilkan HgO karena HgO tidak
stabil pada suhu tinggi sehingga mengurai menjadi Hg (g) dan O2 (g).
c. Raksa
yang masih terkotori oleh pengotor, dimurnikan dengan mereaksikannya dengan
larutan HNO3, larutan HNO3 akan mengoksidasi hampir semua
pengotor. Hasilnya yang tidak larut akan mengambang ke permukaan cairan dan
dapat diambil. Pemurnian terakhir adalah melalui penyulingan. Raksa mudah
diperoleh karena kemurnian adalah yang paling tinggi dari kebanyakan logam
(99,9998% Hg atau lebih).