Saturday, July 04, 2020

MERKURI

            Pengertian Merkuri
Air Raksa atau Mercury merupakan satu-satunya logam berbentuk cairan, berwarna abu-abu keperakan, mudah menguap pada suhu kamar, dan tidak berbau. Merkuri adalah logam yang ada secara alami dan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar. Air raksa dapat dijumpai dalam bentuk logam, senyawa turunan anorganik dan organik. Merkuri/raksa (Hg) termasuk unsur logam yang sangat penting dalam teknologi di abad modern saat ini.
Nama Lain dari Air Raksa (Mercury) :
1.          Metallic Mercury
2.          Quick Silver
3.           Hidrargyrum
4.           Colloidal Mercury
5.            Liquid Silver.

            Ciri dan Sifat Merkuri
Merkuri/raksa (Hg) termasuk unsur logam yang sangat penting dalam teknologi di abad modern saat ini. Merkuri adalah unsur yang mempunyai nomor atom (NA=80) serta mempunyai massa molekul relatif (MR=200,59). Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak.
Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam, mempunyai kecenderungan menguap lebih besar, mudah bercampur dengan logam-logam lain menjadi logam campuran (Amalgam/Alloi), logam murninya berwarna keperakan, cairan tak berbau, dan mengkilap. Bila dipanaskan sampai suhu 357 oC, air raksa akan menguap dan akan meleleh pada suhu -38,9 oC.

            Sifat Fisika Merkuri
Sifat fisika merkuri antara lain:
a.   Berkilau seperti warna keperakan
b.   Mempunyai titik leleh yang rendah 234.32 K (-38.83 °C, -37.89 °F)
c.   Berujud cair pada suhu kamar (25 oC) dengan titik beku paling rendah sekitar -39 oC.
d.   Masih berujud cair pada suhu 396oC.
e.  Hg punya densitas yang lebih besar dari beberapa logam yang lain. densitas Hg sekitar 13.55 g/mL.
           
            Sifat Kimia Merkuri
Sifat kimia merkuri / raksa antara lain:
a.    Memiliki daya hantar listrik yang tinggi
b.    Bersifat diagmanetik (tidak dapat ditarik oleh magnet)
c.    Memberikan uap monoatom dan mempunyai tekanan uap (1,3 x 10-3 mm) pada suhu 20 oC.
d.    Larut dalam cairan polar maupun tidak polar.
e.  Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan logam-logam yang lain.Karena penguapan dan toksisitas yang tinggi, air raksa harus disimpan dalam kemasan tertutup dan ditangani dalam ruang yang cukup pertukaran udaranya.
f.     Sangat sedikit senyawa raksa yang larut dalam air, dan kebanyakan tak terhidrasi.
g.  Raksa mempunyai kecenderungan yang kecil untuk bergabung dengan oksigen, oksida raksa (HgO) tidak mantap/tahan terhadap suhu.
h. Kebanyakan senyawa raksa bersifat kovalen. Kemantapan ikatan Hg – C mengakibatkan banyaknya jumlah senyawa raksa organik. Halida logam, kecuali HgF2, hanya sedikit terionisasi dalam larutan yang mengandung H2O.
i.    Raksa membentuk ion diatomik dengan ikatan kovalen logam-logam, Hg22+.
j.  Senyawa merkuri anorganik terjadi ketika merkuri dikombinasikan dengan elemen lain seperti klorin (Cl ), sulfur atau oksigen. Senyawa-senyawa ini biasa disebut garam-garam merkuri.
k. Senyawa merkuri organik terjadi ketika merkuri bertemu dengan karbon atau organomerkuri. Banyak jenis organomerkuri, tetapi yang paling populer adalah metilmerkuri (monometilmercuri) CH3—Hg—COOH.

      Jenis-Jenis Merkuri.
Bentuk-bentuk lain dari merkuri secara alami dapat ditemukan dalam elemen-elemen yang dapat  dijumpai di udara, air, dan tanah yang dapat berbentuk elemen atau logam merkuri, senyawa-senyawa merkuri anorganik dan merkuri organik. Merkuri oleh Clarkson (1976) dapat digolongkan sebagai merkuri organik dan anorganik   sebagai berikut:

        Merkuri anorganik.
      Merkuri anorganik terdiri dari raksa unsur dan garam merkurous dan merkurik yang dapat terurai. Merkuri yang bersifat molekul dan terikat dengan atom karbon disebut merkuri organik. Rantai pendek merkuri alkil, aril, dan alkoksialkil termasuk dalam kumpulan ini (Clarkson, 1976). Ikatan merkuri karbon adalah stabil karena aktivitas merkuri yang rendah terhadap oksigen (Friberg et al 1979). Bentuk kimia merkuri mempunyai pengaruh terhadap pengendapannya. Contoh dari merkuri anorganik adalah:
·   Logam HgO
·   Garam merkurous Hg2Cl2
·   Garam merkurik HgCl2

       Merkuri organik
      ·   Senyawa alkil merkuri CH3HgCl
      ·   Senyawa aril merkuri C6H5HgCl
      ·   Senyawa alkoksiaril merkuri CH3OCH2HgC.
Secara umum ada tiga bentuk merkuri  menurut Hammond dan Beliles (1980),
yaitu:
1.     Unsur Merkuri (HgO)
        Mempunyai tekanan uap yang tinggi dan sukar larut di dalam air. Pada suhu kamar kelarutannya kira-kira 60 mg/l dalam air dan antara 5-50 mg/l dalam lipida. Bila ada oksigen, merkuri diasamkan langsung ke dalam bentuk ionik. Uap merkuri wujud (hadir) dalam bentuk monoatom yang apabila terserap ke dalam tubuh akan dibebaskan ke dasar alveolar.
2.       Merkuri Anorganik (Hg2+dan Hg22+)
     Di antara dua tahapan pengoksidaan, Hg2+adalah lebih reaktif. Ia dapat membentuk kompleks dengan ligan organik, terutama golongan sulfurhidril. Contohnya HgCl2 sangat larut dalam air dan  sangat toksik, sebaliknya HgCl tidak larut dan kurang toksik.
3.            Merkuri Organik
Senyawa merkuri yang terikat dengan satu logam karbon, contohnya metil merkuri. Saluran pernapasan merupakan jalan utama penyerapan raksa dalam bentuk unsur. Persen pengndapan dan akumulasinya adalah tinggi, lebih kurang 80%, karena sifatnya yang larut di dalam lipida. Di dalam bentuk penyerapannya dari saluran gastrointestin sangat sedikit, mungkin kurang dari 0,01%, karena merkuri berbentuk partikel globular yang besar. Oleh karena itu sukar untuk melintasi selaput mukosa. Merkuri mungkin dapat melintasi kulit tetapi belum dapat dibuktikan (Berlin, 1979).
Senyawa merkuri organik dianggap lebih berbahaya dan ia dapat larut dalam lapisan lemak pada kulit yang menyelimuti korda saraf (Volkovic, 1977). Metil merkuri merupakan merkuri organik yang selalu menjadi perhatian serius dalam toksikologi. Ini karena metil merkuri dapat diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%. Uapnya dapat menembus membran paru-paru dan apabila terserap ke tubuh, ia akan terikat dengan protein sulfurhidril seperti sistein dan glutamine. Di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap ke dalam sel darah merah dan metil merkuri juga dijumpai dalam rambut. Menurut Irving et al.(1975), jumlah merkuri yang dimasukkan ke dalam akar rambut adalah berbanding dengan kepekatan metil merkuri di dalam darah.

             Sumber – Sumber Yang Mengandung Dan Menghasilkan Merkuri
            Sumber mineral yang mengandung merkuri yaitu:
a.    Sinabar (HgS)
b.    Metasinabarit
c.    Kalomel
d.   Terlinguait
e.    Eglestonit
f.     Montroidit
                        Sumber yang menghasilkan merkuri dengan cara diekstraksi:

a.   Bijih air raksa yang terpenting hanyalah Sinabar (HgS), Sinabar dipanggang dan menghasilkan oksidanya yang pada gilirannya terdekomposisi kira-kira pada suhu 500 oC maka raksa akan menguap.
HgS (s) + O2 (g) à Hg (g) + SO2 (g)

b.   Proses lain untuk mengurangi emisi SO2(g) ialah dengan memanggang HgS dengan Fe atau CaO
HgS (s) + Fe (s) à FeS (s) + Hg (g)
4 HgS (s) + 4 CaO (s) à 3 CaS (s) + CaSO4 (s) + 4 Hg (g)
Pemanggangan HgS tidak menghasilkan HgO karena HgO tidak stabil pada suhu tinggi sehingga mengurai menjadi Hg (g) dan O2 (g).

c. Raksa yang masih terkotori oleh pengotor, dimurnikan dengan mereaksikannya dengan larutan HNO3, larutan HNO3 akan mengoksidasi hampir semua pengotor. Hasilnya yang tidak larut akan mengambang ke permukaan cairan dan dapat diambil. Pemurnian terakhir adalah melalui penyulingan. Raksa mudah diperoleh karena kemurnian adalah yang paling tinggi dari kebanyakan logam (99,9998% Hg atau lebih).

No comments: