Sunday, March 15, 2020

INHIBITOR KOROSI


Pengertian Korosi
Korosi adalah degradasi atau penurunan mutu material, biasanya logam, yang sering kita kenal sebagai karat. Fenomena ini disebabkan baik oleh proseselektrokimia yang terjadi secara spontan dari logam yang berinteraksi dengan lingkungannya maupun oleh sifat materialnya sendiri. Secara umum, korosi memecah atom unsur dari logam menjadi ion ion akibat bereaksi dengan zat lain, sehingga dapat menghilangkan massa.
Pada besi,proses korosi yang terjadi pada udara normal dapat kita modelkan sebagai berikut Fe (s) + H2O (l) + ½ O2(g)
Korosi merupakan reaksi antara logam dengan lingkungannya, sehingga perubahan lingkungan menjadi kurang agresif akan memperlambat laju korosi. Substansi yang apabila ditambahkan dalam jumlah kecil kedalam lingkungan yang korosif dapat menurunkan laju korosi dari material disebut inhibitor.

2.2       Pengertian Inhibitor
Secara umum suatu inhibitor dalah suatu zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Sedangkan inhibitor korosi adalah suatu zat kimia yang bila ditambahkan kedalam suatu lingkungan, dapat menurunkan laju penyerangan korosi lingkungan itu terhadap suatu logam.

2.3       Jenis – Jenis Inhibitor
            Inhibitor Ada berbagai jenis Inhibitor yang dikenal, dan diklasifikasikan berdasarkan bahan dasarnya, reaksi yang dihambat, serta mekanisme inhibisinya.
1.     Menurut Bahan Dasar
a. Inhibitor Organik
Menghambat korosi dengan cara teradsorpsi kimiawi pada permukaan logam, melalui ikatan logam-heteroatom. Inhibitor ini terbuat dari bahan organik. Contohnya adalah : gugus amine, tio, fosfo, dan eter. Gugus amine biasa dipakai di sistem boiler.
 b. Inhibitor Inorganik
     Inhibitor yang terbuat dari bahan anorganik. Inhibitor anorganik ini dapat dibedakan menjadi:

 2. Menurut Reaksi yang  Dihambat
      a. Inhibitor Katodik
Yang dihambat adalah reaksi reduksi. Molekul organik netral teradsorpsi di permukaan logam, sehingga mengurangi akses ion hidrogen menuju permukaan elektroda. Dengan berkurangnya akses ion hidrogen yang menuju permukaan elektroda, maka hydrogen overvoltage akan meningkat, sehingga menghambat reaksi evolusi hidrogen yang berakibat menurunkan laju korosi. Karena adanya inhibitor katodik maka potensial korosi bergeser ke arah negative. Karena adanya inhibitor katodik maka potensial korosi bergeser kea rah negative. Inhibitor katodik merupakan kation yang bermigrasi ke permukaan katodik dan diendapkan secara kimia atau elektrokimia dan mengisolasi mengikat O2 terlarut, mengendapkan CaCO, MgCO3, CaSO4, MgSO4 dari dalam air, contoh : ZnSO4 + dispersan.

b.  Inhibitor Anodik
Inhibitor Anodik Adalah inhibitor yang menghambat reaksi oksidasi. Inhibitor anodik adalah suatu anion bermigrasi ke permukaan anodik dn membantu proses pasivasi selanjutnya dengan oksigen terlarut. Inhibitor anodik dapat merupakan inhibitor anorganik seperti ortofosfat, silikat, nitrit, kromat, dan benzoate. Contoh inhibitor anodik adalah molibdat, silikat, fosfat, borat, kromat, nitrit, dan nitrat. Inhibitor jenis ini sering dipakai / ditambahkan pada saat chemical cleaning peralatan pabrik.
Inhibitor anodik ini merupakan inhibitor yang sangat efektif dan secara luas digunakan, tetapi jenis inhibitor ini mempunyai sifat yang tidak diinginkan, yaitu bila kandungan atau konsentrasi inhibitor tidak cukup melapisi semua permukaan anodik, sehingga mengakibatkan terjadinya korosi sumuran (pitting). Dengan demikian, inhibitor anodik sering ditunjuk sebagai inhibitor yang berbahaya
 c. Inhibitor Campuran
      Campuran dari inhibitor katodik dan anodik. Inhibitor campuran, biasanya mengandung salah satu bahan oksidator seperti kromat, nitrit dan bahan non oksidator yang dapat menyebabkan terjadinya pengendapan seperti ortifosfat atau silikat. Sebagai contoh, inhibitor campuran adalah penggunaan senyawa nitrit dan benzoate untuk radiator automobile, senyawa kromat dan polifosfat sebagai inhibitor anodik dan katodik.
. 3.        Menurut Mekanisme (Cara Kerja) Inhibisi :
a.       Inhibitor Pasivator : menghambat korosi dengan cara menghambat reaksi anodik melalui pembentukan lapisan pasif, sehingga merupakan inhibitor berbahaya, bila jumlah yang ditambahkan tidak mencukupi. Inhibitor Pasivator terdiri dari :
·         Inhibitor Pasivator non oksidator
Contohnya : ion metalat (vanadat, ortovanadat, metavanadat), NO2 -. Inhibitor vanadium dipakai di Unit CO2 Removal Pabrik Ammonia, karena larutan Benfield yang bersifat korosif.
·         Inhibitor Pasivator Oksidator
Misalnya : Cr2O72-, CrO42-, ClO3-, ClO4-. Cr2O7 2- mempasivasi baja dengan peningkatan reaksi katodik dari Cr2O7 2- menjadi Cr2O3, dan menghasilkan lapisan pasif Cr2O3 dan FeOH. Molekul organik teradsorpsi di permukaan logam, sehingga katalis FeOH berkurang akibatnya laju korosi menurun.


b.      Inhibitor Aman dan Inhibitor Berbahaya
·            Inhibitor Berbahaya
     Inhibitor berbahaya adalah inhibitor apabila ditambahkan di bawah harga kritis akan mengurangi daerah anodik, namun luas daerah katodik tidak terpengaruh. Sehingga kebutuhan arus dari anoda yang masih aktif bertambah hingga mencapai harga maksimum sedikit di bawah konsentrasi kritis.
·            Inhibitor Aman (Tidak Berbahaya)
     Inhibitor aman (tidak berbahaya) adalah inhibitor yang bila ditambahkan dalam jumlah yang kurang (terlalu sedikit) dari konsentrasi kritisnya, tetap akan mengurangi laju korosi. Inhibitor aman ini umumnya adalah inhibitor katodik, contohnya adalah garam-garam seng dan magnesium, calcium, dan polifosfat.
c.       Inhibitor Presipitasi
Membentuk kompleks tak larut dengan logam atau lingkungan sehingga menutup permukaan logam dan menghambat reaksi anodik dan katodik. Bersifat racun bagi lingkungan. Dapat mengakibatkan perapuhan hidrogen pada baja kekuatan tinggi.Contoh : Na3PO4, Na2HPO4.
d.      Inhibitor Adsorpsi
Agar teradsorpsi harus ada gugus aktif (gugus heteroatom). Gugus ini akan teradsorpsi di permukaan logam. Contoh : Senyawa asetilen, senyawa sulfur, senyawa amine dan senyawa aldehid.


4. Menurut Ada Tidaknya Oksigen
a. Inhibitor Oksidator dan Non Oksidator
  Inhibitor oksidator seperti boraks, fosfat dan silikat Inhibitor oksidator dapat efektif tanpa oksigen.

b.   Inhibitor Non Oksidator
Inhibitor non oksidator hanya efektif dengan adanya oksigen terlarut.

2.4        Mekanisme Inhibitor Korosi
Mekanisme penghambatannya terkadang lebih dari satu jenis. Sejumlah inhibitor menghambat korosi melalui cara adsorpsi untuk membentuk suatu lapisan tipis yang tidak nampak dengan ketebalan beberapa molekul saja, ada pula yang karena pengaruh lingkungan membentuk endapan yang nampak dan melindungi logam dari serangan yang mengkorosi logamnya dan menghasilkan produk yang membentuk lapisan pasif, dan ada pula yang menghilangkan konstituen yang agresif. Terdapat 6 jenis inhibitor, yaitu inhibitor yang memberikan pasivasi anodik, pasivasi katodik, inhibitor ohmik, inhibitor organik, inhibitor pengendapan, dan inhibitor fasa uap.

Pernah {I} Pernahkah kamu jatuh cinta [1]?

Guru Menebar Cinta Memupuk Karakter Halaman 1 - Kompasiana.com




Pernah {I}
Pernahkah kamu jatuh cinta [1]?


Pernah adalah sebuah kata yang setiap orang memilikinya, yang setiap orang mengalaminya, dan setiap orang menemukannya. Pernah adalah sebuah kata yang mampu menciptakan sebuah rasa, sebuah suasana, sebuah harapan dan sebuah tindakan. Pernahkah kamu jatuh cinta? Pernahkah kamu mencintai? Pernahkah kamu kecewa? Kalimat tersebut adalah sebuah kalimat yang terbentuk dari kata pernah dan memiliki fungsi menanyakan, sehingga terdapat dua fungsi dari kata ini, yaitu fungsi pernyataan dan fungsi pertanyaan.
Pernakah kamu jatuh cinta?
Adalah sebuah pertanyaan yang sering diajukan kepada setiap orang. Sehingga karena seringnya, banyak pilihan sikap yang dapat dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang tersenyum dan tersipu malu untuk menjawabnya, ada yang tersinggung dan menjawab sudahlah tak usah tanyakan itu.
Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta.  Cinta dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan. Persis seperti marah atau sedih. Setiap orang kadangkala marah dan pada saat yang lain bersedih. Sekalipun memahami ada marah dan sedih, definisi keduanya amatlah sulit.
Secara realitas dalam kata ” cinta” terkandung rasa suka, sayang, terpikat, ingin, rindu, pengharapan, sedih dan ingat. Alhasil, cinta merupakan kecenderungan dan rasa; baik rasa suka, sayang, terpikat, ingin, rindu, pengharapan, sedih, dan ingat dari pecinta kepada yang dicintai. Karenanya berbicara cinta berarti berbicara tentang sesuatu yang terkait dengan rasa. Cinta tidak dapat dilihat. Hanya tanda-tanda dan penampakannyalah yang dapat disaksikan.
Seseorang yang pernah jatuh cinta pasti akan mengerti, memahami dan mengingat setiap hal yang ia rasakan, setiap hal yang ia lihat ketika ia terjebak dalam jatuh cinta tersebut. Terlebih ia pasti akan mengingat secara rinci tentang seseorang yang membuatnya jatuh cinta, dan bila ditanya seseorang yang pernah jatuh cinta pasti akan memiliki berbagai ragam cerita tentang hal yang pernah dialaminya tersebut. […]


 Ditulis di: Jl. Tirta Kencana, 15 Maret 2020