Friday, March 13, 2020

Buku Lukamu di Tanah Serambi




Malam penghujung tahun itu masih kah kau mengingatnya?
Malam yang pernah kita lewati bersama walau hanya sekejap
Kau datang menemuiku meski ratu malam tak di sampingmu
Kau tunjukkan padaku lukisan sepi melalui senyum hangatmu

Tanah Rencong itu pun menjadi saksi pertemuan kita
Budaya Pasai yang enggan menunjukkan pendar riuh kembang api
Dan lengking terompet yang tak merintih
Menjelaskan kesaksian pilu Negeri Serambi yang masih tampak di pelupuk matamu

Bersama secangkir kopi gayo yang menghangatkan perbincangan kita
Kau bercerita tentang sabtu pekat yang pernah kau lihat
Sabtu pekat yang pernah menjadi gelombang seram pada suatu penghujung tahun
Menenggelamkan,meluluhlantahkan seluruh isi Negeri Serambi tempat kita bertemu
Kau bilang hanya potret yang pecah dan reruntuhan kota yang tersisa
Genangan air mata di atas lumpur yang tak berdaya

Tragedi sabtu pekat itu pun kini menjadi buku lukamu di penghujung tahun pernah yang kau saksikan
Buku luka yang kini ingin kau simpan rapi di Tanah Serambi.

Ditulis di: Reuleut, Aceh Utara
Pada: 31 Desember 2014

No comments: