Faktor – faktor yang mempengaruhi
proses pemasakan pulp kraft
Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemasakan pulp
kraft yaitu :
1. Chip Size
Ketebalan chip sangat berpengaruh dalam
proses pulping, ketika cairan pemasak akan menembus chip pada semua sisi.
Jika chip tebal, cairan pemasak tidak akan menembus bagian dalam chip,
sehingga bagian tersebut tidak terjadi proses pemasakan.
2. Chip Bulk Density
Merupakan parameter yang penting pada
saat pengisian digester. Hal ini menentukan jumlah pulp yang dapat masukd dan
dinyatakan dalam kg/m3 . Chip bulk density dipengaruhi oleh wood
density dan chip size.
3. Chip Moisture
Mempunyai pengaruh pada yield yang
diperoleh, kappa number, dan kualitas pulp. Jika moisture terlalu rendah
maka akan sulit untuk menghasilkan chip. Dengan mengetahui moisture content
chip dapat dihitung wood input yang masuk kedalam digester. Supaya terjaga
konsentrasi liquor dan alkali secara konstan. Moisture content sebaiknya dijaga
dalam level 40-50%.
4. Bark (Kulit kayu) dan kontaminasi
lainnya
Bark merupakan komponen yang tidak
diinginkan dalam produksi pulp karena bark berisi 20-30% selulosa dan
20-30% ekstrktif dan selebihnya lignin.
Bark sendiri akan menaikkan konsumsi alkali dan menguragi kekuatan pulp.
Kandugan ekstraktif yang tinggi menyebabkan masalah di evaporator dan pitch
pada pulp machine.
5. White Liqour Properties
White liqour merupakan bahan kimia
pemasak pada metode sulfat (kraft cycle) dalam bentuk aqueous solution dimana
kandungannya terdiri dari NaOH, Na2S, (Na2SO4.Na2CO3).
White liquor digunakan untuk mengurangi kandungan lignin dalam digester dan
juga untuk ekstraksi selulosa. Digester yang digunakan adalah digester
continue.
6. Cooking Control Variable
Variabel yang digunakan yaitu waktu dan
temperatur. Reaksi delignifikasi bergantung pada temperatur. Kenaikan
temperatur yang kecil menyebabkan pengaruh yang besarpada reaksi
delignifikasi seperti kenaikan 10oC dari 160oC menjadi
170o C akan menyebabkan dua kali delignifikasi.
7. Alkali Charge
Efektifitas normal alkali charge
memiliki nilai antara 10-18% Na2O dalam drywood tergantung dari jenis kayu,
kondisi pemasakan dan derajat deligniikasi yang dibutuhkan. Kelebihan alkalli
dapat menyebabkan kenaikan angka delignifikasi dan mengurangi yield.
8. Liquor to wood ratio
Rasio liqour : wood (normal rasio 3 : 1
atau 5 : 1) kelebihan black liquor yang berasal dari digester ke chip
untuk menaikkan rasio liquorwood.
No comments:
Post a Comment