Tuesday, June 23, 2020

Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemasakan pulp kraft


Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemasakan pulp kraft
Faktor – faktor yang mempengaruhi proses pemasakan pulp kraft yaitu :
1.      Chip Size
Ketebalan chip sangat berpengaruh dalam proses pulping, ketika cairan  pemasak akan menembus chip pada semua sisi. Jika chip tebal, cairan  pemasak tidak akan menembus bagian dalam chip, sehingga bagian tersebut tidak terjadi proses pemasakan.
2.      Chip Bulk Density
Merupakan parameter yang penting pada saat pengisian digester. Hal ini menentukan jumlah pulp yang dapat masukd dan dinyatakan dalam kg/m3 . Chip bulk density dipengaruhi oleh wood density dan chip size.  
3.      Chip Moisture
Mempunyai pengaruh pada yield yang diperoleh, kappa number, dan kualitas  pulp. Jika moisture terlalu rendah maka akan sulit untuk menghasilkan chip. Dengan mengetahui moisture content chip dapat dihitung wood input yang masuk kedalam digester. Supaya terjaga konsentrasi liquor dan alkali secara konstan. Moisture content sebaiknya dijaga dalam level 40-50%.
4.      Bark (Kulit kayu) dan kontaminasi lainnya
Bark merupakan komponen yang tidak diinginkan dalam produksi  pulp karena bark berisi 20-30% selulosa dan 20-30% ekstrktif dan  selebihnya lignin. Bark sendiri akan menaikkan konsumsi alkali dan menguragi kekuatan pulp. Kandugan ekstraktif yang tinggi menyebabkan masalah di evaporator dan pitch pada pulp machine.
5.      White Liqour Properties
White liqour merupakan bahan kimia pemasak pada metode sulfat (kraft cycle) dalam bentuk aqueous solution dimana kandungannya terdiri dari  NaOH, Na2S, (Na2SO4.Na2CO3). White liquor digunakan untuk mengurangi kandungan lignin dalam digester dan juga untuk ekstraksi selulosa. Digester yang digunakan adalah digester continue.
6.      Cooking Control Variable
Variabel yang digunakan yaitu waktu dan temperatur. Reaksi delignifikasi  bergantung pada temperatur. Kenaikan temperatur yang kecil menyebabkan  pengaruh yang besarpada reaksi delignifikasi seperti kenaikan 10oC dari 160oC menjadi 170o C akan menyebabkan dua kali delignifikasi.
7.      Alkali Charge
Efektifitas normal alkali charge memiliki nilai antara 10-18% Na2O dalam drywood tergantung dari jenis kayu, kondisi pemasakan dan derajat deligniikasi yang dibutuhkan. Kelebihan alkalli dapat menyebabkan kenaikan angka delignifikasi dan mengurangi yield.
8.      Liquor to wood ratio
Rasio liqour : wood (normal rasio 3 : 1 atau 5 : 1) kelebihan black liquor yang  berasal dari digester ke chip untuk menaikkan rasio liquorwood.

No comments: