Tuesday, December 02, 2014

PENENTUAN KADAR BESI SEBAGAI BESI (III) OKSIDA DENGAN METODE EVOLUSI GRAVIMETRI

PENENTUAN KADAR BESI SEBAGAI BESI (III) OKSIDA DENGAN METODE EVOLUSI GRAVIMETRI

Penentuan kadar besi sebagai besi (III) oksida
FeSO4(NH4)2 (putih) + 125 H2O   =>    larutan kuning jernih +  5Ml HCl (bening) larutan kuning + 2 mL HNO3 pekat (bening)     =>    larutan kuning terang (jernih) + 100 mL H2O    =>   larutan kuning    larutan kuning terang (jernih) + NH3 1:1   =>      larutan merah bata (jernih) dan endapan cokelat      =>     endapan cokelat    =>     endapan cokelat    =>        endapan cokelat  endapan cokelat     =>     endapan cokelat       => v     endapan merah cokelat,
W= 19,0059 gram.
Berat kurs porselin = 18,9248 g
Berat endapan        = 0,0811 g
  1. Penentuan besi sebagai besi (III) oksida
Dik:     BM Fe2O3       = 160 g/mol = 160 mg/mmol
BM Fe             = 56 g/mol = 56 mg/mmol
W0                   = 0,4000 g = 400 mg
Wn                   = 0,0811 g = 81,1 mg
Dit: % Fe = ….?
Peny:
% Fe   = 14,1925 %
Menurut Teori
% Fe   = 35 %
Sehingga:
% rendemen   = 40,55 %

Gravimetri adalah suatu cara atau proses perhitungan dalam menentukan kadar besi (Fe), dimana senyawa yang akan ditentukan dilarutkan terlebih dahulu kemudian diendapkan menjadi endapan yang sukar larut. Dalam praktikum ini bertujuan agar dapat menentukan kadar besi (Fe) sebagai ferri trioksida, dimana Fe2O3 hanya bisa didapatkan dengan cara pembahasab atau pemijaran.
Langkah pertama adalah melarutkan feri amoniumsulfat 0,4 gram dengan 125 ml air (H2O) yang kemudian ditambahkan dengan 5mL HCl 1:1 untuk memberikan suasana asam yang mendukung terjadinya proses oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ . setelah itu ditambahkan HNO3 yang bertujuan untuk mengoksidasi Fe2+ yang terkandung dalam larutan menjadi Fe3+, dimana HNO3 sebagai penyumbang ion NO3 yang akan berikatan dengan Fe3+. Adapun penambahan amonia 1:1 dilakukan agar terbentuk endapan Fe(OH)3 dan penambahan dihentikan setelah penetesan tidak terbentuk endapan lagi. Endapan yang diperoleh adalah endapan Fe3+ yang terjadi sebagai hasil dari reaksi antara larutan dengan amonia sesuai dengan reaksi:
Fe3+ + 3NO3- + NH3 + H2O                 Fe(OH)3NH4 + 3NO3-
Dari larutan tercium bau yang menyengat yang berasal dari larutan NH3 itu sendiri dan endapan yang diperoleh berwarna cokelat yang kemudian didinginkan dan disaring dengan menggunakan kertas saring yang yang bebas abu. Pada saat penyaringan larutan didiamkan beberapa saat agar Fe(OH)3 dapat mengendap dengan sempurna. Setelah endapan didapatkan pada kertas saring, selanjutnya endapan tersebut di dicuci dengan aminium nitrat dan air yang telah dididihkan. Fungsi dari pencucian tersebut agar endapan terbebas dari ion-ion pengganggu seperti: klorida dari HCl, NH4OH, dan NH4NO3, sehingga pada akhir percobaan akan diperolah Fe3+ dalam keadaan murni. Adapun reaksi yang terjadi:
Fe(OH)3(s) + NH4 + 3NO3                  Fe2O3.xH2O
Kemudian endapan Fe2O3.xH2O tersebut dipanaskan dengan pemanasan suhu tinggi yaitu pada 800ºC-900ºC selama 3-4 jam. Untuk mendapatkan Fe2O3, pemanasn dilakukan dengan menggunakan tanur dan melepas air yang masih terkandung dalam endapan dan juga Fe2O3 akan stabil pada suhu tersebut, sesuai reaksi:
Fe2O3                  Fe2O3    + H2O
Endapan Fe2O3 yang terbentuk selanjutnya digunakan untuk menentukan kadar Fe dalam sampel. Berdasarkan perhitungan pada analisa data diperole kadar Fe dalan sampel sebesar 14,1925% dengan rendemen 40,55 %. Kadar Fe dalam sampel 14,1925% artinya hanya terdapat 14,1925% dari hasil berat endapan Fe2O3 yang terbentuk yaitu 0,0811 gram. Hasil yang diperoleh berbeda dengan perhitungan secara teoritas, dimana hasil yang diperoleh adalah 35% dari barat endapan. Perbedaan hasil yang diperoleh disebabkan beberapa faktor yaitu pada saat pencucian endapan kemungkinan dilakukan tidak merata, atau terdapat ion lain yang ikut mengendap karena teradsobsi pada gel Fe(OH)3. Selain itu dapat pula disebabkan oleh kurang telitinya dan kurang maksimalnya pemijaran dan pendinginan yang dilakukan praktikum, serta kurang bersihnya alat-alat yang digunakan sehingga pada saat percobaan bisa saja zat yang direaksikan sedikit terganggu oleh zat lain.

KESIMPULAN:
Jadi, kadar besi dalam Fe2O3 yang diperoleh adalah 14,1925% dengan rendemen 40,55%.

No comments: