1.
Penyebab Umum Orang
Membuang Bangkai
Entah dari mana
kebiasaan ini datang. Begitu ada tikus yang berhasil dibunuh, bangkainya akan
dibuang ke jalan. Bangkai itu akan terlindas kendaraan, daging dan isi perutnya
akan terburai. Sebelum kering oleh sengatan matahari, cuil demi cuil daging
atau isi perut itu akan menyangkut di ban-ban mobil, motor, becak atau sepeda
yang lewat. Bahkan ketika bangkai itu sudah tidak berwujud sekalipun,
potongan-potongan kecilnya masih menanti di jalan, siap menempel di ban-ban
kendaraan kita. Dan kita pun akan membawanya ke rumah masing-masing.
Di rumah, kita
menyimpan potongan daging itu di lantai garasi atau ruang tamu bagi yang tidak
punya garasi. Anak-anak mereka akan menginjak remah-remahnya yang renik
kemudian membawanya ke kamar tidur, kamar tamu, dapur dan toilet. Kita bisa
bayangkan berapa banyak rumah yang ditebari jumput bangkai itu.
Kejadian
lainnya, pernah seorang ibu mendapati
lauknya diciduk atau dijilat tikus, atau seorang gadis saat membersihkan
kamarnya dan menemukan poster wajah idolanya di majalah tinggal separuh hanya
karena dimakan tikus. Mereka pun marah dan mengobok-obok semua tempat di dalam
rumah untuk mencari biang masalah itu. Walhasil, satu tikus terbunuh, mungkin
oleh pukulan balok atau benda = benda keras apa saja yang terjangkau dan bisa
membunuh. Entah karena kelelahan atau masih dendam, mereka sekenanya membuang
bangkai itu ke jalanan dan menikmati bangkai itu terburai oleh kendaraan yang
melintas.
2.
Dampak Negatif dari
Bangkai
Pernah melihat ada bangkai tikus dibuang di
perempatan atau ditengah jalan? Rasa
jijik, mual dan kotor muncul di benak pengendara yang melintasi atau melihatnya. Selain
menjijikan, pembuangan bangkai tikus tersebut sebenarnya sangat berbahaya bagi
kesehatan.
Bicara
mengenai dampak negatif mungkin masih banyak yang belum menyadari bahaya yang
ditimbulkan dari bangkai. Ketika kita menghirup untuk beberapa waktu, itu biasa
– biasa saja. Namun lain halnya dengan dokter forensik yang berjam-jam
menghirup bau tersebut. Tapi ingat,manusia diciptakan dengan system kekebalan
tubuh…namun bukan berarti kita bisa menghirup bau yang tak sedap untuk waktu
yang lama. Karena itu dapat membuat hidung tersumbat dan nafsu makan
tersendat.Jika nafsu makan tersendat, maka secara tidak langsung akan
mengganggu kesehatan dan lama-kelamaan dapat menyebabkan penyakit maag (asam
lambung) serta dapat menurunkan system kekebalan tubuh. Tidak hanya itu ,tikus
juga merupakan penyebar penyakit tyfus yang bisa juga membawa orang kepada
kerugian besar bahkan kematian.
3.
Cara Mengatasi Dampak
Negatif dari Bangkai
Bagi orang yang
rajin mencuci kenderaannya, jumput daging bangkai yang melekat di ban-ban
kenderaan tidak akan terbawa atau terpijak oleh anak-anak di rumah
masing-masing.sebab jumput itu akan langsung masuk ke saluran pembuangan atau,
kalau pengecualian lain jika hujan turun dan semuanya tersapu masuk ke selokan.
Upaya pengendalian dampak negatif yang
mungkin ditimbulkan dari bangkai. Utamanya adalah dengan pencegahan .
Pencegahan yang dilakukan di awali dari hal-hal kecil di sekitar kita yaitu
sebagai berikut:
1.
Menjaga
kebersihan linkungan sekitar rumah,kantor,atau tempat lain yang kita
tempati.agar tikus tidak bersarang.
2.
Bila
kita melihat / menemukan bangkai tikus , sebaiknya kita langsung menguburkan
bangkai tersebut.
3.
Jika
kita mencium bau bangkai di sekitar rumah atau lingkungan yang kita tempati
lainnya,segera cari sumber bau tersebut. Jangan biarkan hingga berhari-hari.
No comments:
Post a Comment